JAKARTA, undip.ac.id
Jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda terbanyak kedua setelah China untuk kelompok mahasiswa Asia yang belajar di negara tersebut.
Hal itu diungkapkan Ariono Hadipuro, staf Education Promotion Nuffic, organisasi Belanda yang berkonsentrasi pada kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi, kemarin.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Nuffic tahun ajaran 2008-2009, Indonesia berada di posisi kedua dengan jumlah 1.350 mahasiswa, setelah China yang jumlah mahasiswanya mencapai 5.000 orang, disusul India (550), Korea Selatan (450), dan Vietnam (450).
Dari data itu, tercatat 601.896 mahasiswa belajar di berbagai institusi pendidikan tinggi di Belanda dengan 12,6 persen di antaranya adalah mahasiswa asing. Program bachelor masih merupakan bagian terbesar dari studi yang digeluti mahasiswa internasional yakni 77 persen, diikuti program master 22 persen.
Lebih lanjut Ariono menjelaskan, sejalan dengan kebijakan internasionalisasi pendidikan tinggi di Belanda, jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi di Negeri Kincir Angin itu cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, data Nuffic Neso Indonesia menyebutkan adanya peningkatan 42 persen untuk jumlah mahasiswa asing di Belanda atau sebanyak 76.000 orang untuk tahun ajaran 2008-2009.
Untuk pilihan program studi favorit bagi mahasiswa asing di Belanda adalah ekonomi dan bisnis, ilmu sosial, teknik, budaya, dan bahasa. Sedangkan untuk pilihan universitas, Universitas Maastricht menempati posisi pertama sebagai universitas terbanyak menerima mahasiswa asing, diikuti Universitas Fontys, Universitas Saxion, Universitas HAN, dan Universitas Teknologi Delft.
Jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda terbanyak kedua setelah China untuk kelompok mahasiswa Asia yang belajar di negara tersebut.
Hal itu diungkapkan Ariono Hadipuro, staf Education Promotion Nuffic, organisasi Belanda yang berkonsentrasi pada kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi, kemarin.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Nuffic tahun ajaran 2008-2009, Indonesia berada di posisi kedua dengan jumlah 1.350 mahasiswa, setelah China yang jumlah mahasiswanya mencapai 5.000 orang, disusul India (550), Korea Selatan (450), dan Vietnam (450).
Dari data itu, tercatat 601.896 mahasiswa belajar di berbagai institusi pendidikan tinggi di Belanda dengan 12,6 persen di antaranya adalah mahasiswa asing. Program bachelor masih merupakan bagian terbesar dari studi yang digeluti mahasiswa internasional yakni 77 persen, diikuti program master 22 persen.
Lebih lanjut Ariono menjelaskan, sejalan dengan kebijakan internasionalisasi pendidikan tinggi di Belanda, jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi di Negeri Kincir Angin itu cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, data Nuffic Neso Indonesia menyebutkan adanya peningkatan 42 persen untuk jumlah mahasiswa asing di Belanda atau sebanyak 76.000 orang untuk tahun ajaran 2008-2009.
Untuk pilihan program studi favorit bagi mahasiswa asing di Belanda adalah ekonomi dan bisnis, ilmu sosial, teknik, budaya, dan bahasa. Sedangkan untuk pilihan universitas, Universitas Maastricht menempati posisi pertama sebagai universitas terbanyak menerima mahasiswa asing, diikuti Universitas Fontys, Universitas Saxion, Universitas HAN, dan Universitas Teknologi Delft.
No comments:
Post a Comment