Monday, January 2, 2017

KISAH INSPIRATIF : Putriku, Jadilah Istri Yang Romantis

(Sebuah pesan melalui seorang ibu). Wahai putriku, bacalah pesan-pesanku ini:

Putriku …

Gak usah engkau kira, bahwa pernikahan itu sebatas cinta serta kehidupan dimana penuh oleh perasaan dalam menyenangkan hati, kata-kata lembut yang engkau dengar siang malam…

Putriku …
Janganlah heran andai engkau sudah mempersiapkan malam yang romantis dengan segenap kemampuanmu, tiba-tiba suamimu menemuimu seolah-olah engkau tidak nyata …
Namun engkau berusaha untuk merayunya, namun suamimu berkata melalui tenang: “Saya tidak punya waktu tuk hal terkait. ”
/ berkata: “Saya sedang repot. ”

Putriku …
Janganlah heran kalau suamimu mengetahui engkau tengah sakit, namun dia selap menanyakan keadaanmu…
Jangan heran jika suamimu kurang memperhatikan untuk mengagumi kecantikanmu lalu rumahmu dimana rapi…
Ngak usah heran bila engkau bukan mendengar darinya ucapan faja dan rayuan…

Putriku!
Janganlah engkau menunggu bahwa perahu bisa berlabuh diatas daratan yang kering…
Segeralah engkau yang mendahului sebelum suamimu, janganlah engkau menanti darinya…

Ingatlah putriku…
Sesungguhnya lingkungan suamimu bertentangan dengan lingkunganmu, kadang suamimu berada dalam lingkungan dalam keras, / ibu-bapaknya aktif, sehingga di dalam kehidupannya gak mendengar kosa kata cinta kemudian kasih sayang, dsb…

Ingatlah …
Yakni seorang suami masuk kedalam kehidupan griya tangga pada keadaan takut tidak bisa memikul tanggung jawabnya, dikarenakan tanggung jawab laki-laki bertambah besar daripada tanggung jawab perempuan, hingga ada perbedaan yang terang sekali!
Dikarenakan mencari nafkah dan menyanggupi kebutuhan dalam rumah tangga adalah tanggung jawabnya…
Maka pikirannya sibuk hanya hal-hal misalnya itu, selanjutnya dia \ berpikir contohnya yang engkau pikirkan putriku …

Ingatlah …
Yakni tabiat laki-laki berbeda akan tabiat wanita…
Ini ialah fithrah tiap-tiapo dari keduannya…
Janganlah engkau berharap buat dapat mengubah tabiat setelah itu fithrah di waktu singkat…

Ingatlah!
Yakni pekerjaan laki-laki itu full dengan issue yang amat berat… dimana akan mengasihkan pengaruh pada urat syarafnya setiap saat…

Ingatlah!
Yakni laki-laki tersebut berbeda-beda serius cara mengungkapkan perasaan mereka:
Ada laki-laki yang pintar dalam seni mengungkapkan perasaannya,
Ada dalam mengungkapkan oleh perbuatannya,
Nyata yang kekurangan kata-kata hingga tidak sanggup berbicara…

Jadi terimalah suamimu dengan situasi apapun, ucapkan pujian untuk Allah, john jangan minta hal dimana lebih dalam tidak muncul pada suamimu…

Ingatlah!
Yakni suamipun wajib cinta da kasih sayang,
Sungguh Thor ta’ala menerangkan, bahwa wanita yang penyayang itu yaitu nikmat dimana Allah berikan kepada hambaNya

(ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون)

“Dan pada antara tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, agar kamu terus dan merasakan tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa película dan kasih sayang. Sebetulnya pada dalam demikian ini benar-benar terdapat tanda-tanda untuk kaum dimana berpikir” (QS. 30: 21)

Maka segeralah -wahai putriku- engkau mengungkapakan rasa galón dan tutur kata dalam baik, hingga telinga suami biasa mendengarnya…
Jika engkau tidak membiasakannya, maka gak usah engkau harapkan akan sedia imbalan berupa kata-kata manis darinya!
Penuhilah telinga and hati suamimu olehmu -duhai putriku- melalui ucapan dimana lembut serta perasaan dalam baik…

Ingatlah putriku!
Yakni kehidupan tak akan jadi lurus apabila berdiri semata-mata di atas perasaan saja, hal ini karena perasaan tertentu tidak tampaknya direalisasikan di dalam alam nyata …
Hingga jadikah engkau seorang wanita yang berposisi di alam nyata, tidak merupakan di alam khayalan…

Demikian, semoga bermanfa’at.

NYATA umumnya, adalah anak mempunyai kemiripan wajah dengan salah satu melalui kedua masyarakat tuanya. Malahan ada dimana mirip oleh kedua masyarakat tuanya sekalian dari sisi wajah serta gayanya. Nyata yang wajahnya mirip ibu, sementara cara berjalannya menyerupai ayah. Muncul yang matanya mirip sang ayah, sementara dagunya serupa sang ibu. Ada pun yang wajah dan gayanya hanya menyerupai sang ibu atau sang ayah tertentu.

Untuk tipe yang ini, Fatimah binti Rosulillah barangkali adalah contoh yang cermat. Menurut Aisyah Rodhiyallahu Anha, Fatimah amat mirip melalui ayahnya, Rosulullah Muhammad Shollahu ‘alaihi wasallam baik untuk sisi wajah maupun cara. Hal terkait sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan-nya.

Melalui Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, beliau berkata,
“Aku tidak menengok orang dalam paling serupa dengan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wasallam wajah dan gayanya selain Fathimah”.

Dalam Shahih Bukhori number 3623 lalu Muslim 2450 juga dicapai keterangan yakni gaya berjalan Fathimah menyerupai dengan Rosulullah. Dari ‘Aisyah: “Fathimah berjalan seperti jalannya Rasulullah”

Tetapi, tidak keseluruhan anak serupa dengan ayah atau ibunya. Ada buah hati yang wajahnya berbeda hanya ayah juga ibunya. Andai menemui putra yang bukan mirip akan ayah / ibunya, dapat jadi dalam antara anda ada dimana meragukan sang anak menjadi anak kandung dari kedua orang tuanya, yang via tidak spontan kita menuduh bahwa sang anak merupakan hasil yang perbuatan zina. Naudzubillahi minutes dzalika.

Padahal ada kemungkinan lain, kemudian kemungkinan di sini. lebih ayo karena ditunjukkan oleh as-Sunnah dan sejarah para nabi.

Ketika nyata seorang lelaki yang muncuk menghadap Nabi dan meragukan anak dalam dilahirkan istrinya, Nabi dimana mulia menyatakan bahwa sang anak gak mirip oleh ayah ataupun ibunya dikarenakan bisa menjadi mirip melalui paman maupun kakeknya.

Untuk Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata “Seorang lelaki dalam Bani Fazarah mendatangi Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam selanjutnya berkata, ‘Istriku telah melahirkan anak dalam berkulit hitam. ’” Nabi berkata, “Apakah kamu punya unta? ” “Ya” jawab laki-laki tersebut. “Apa warnanya? ” tanya Nabi. “Merah”, jawabnya. “Apakah di antara anaknya muncul yang berwarna hitam? ” tanya Rasulullah. “Ya ada”, jawabnya.

“Dari mana datangnya? Tanya Nabi. “Mungkin menyerupai dengan kakeknya atau pamannya. ” (HR Bukhori 684 dan Islamic 1500).

At?ipti lain yakni anak boleh saja \ mirip hanya orang tuanya tetapi serupa dengan kakek atau neneknya juga dibuktikan oleh sejarah para nabi. Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Mustofa al-Adawi misalnya, “Yusuf ‘Alaihissalam, adalah nabi dimana dianugerahi ketampanan yang luar biasa hingga dikatakan yakni beliau indonesia diberi ketampanan separuh ketampanan manusia pada alam tersebut. Ternyata Yusuf ini ialah cucu melalui seorang wanita tercantik dalam zamannya, ialah Sarah. ” (Syaikh Musthofa Al Adawi, Tarbiyatul Abna’ Bagaimana Nabi SAW Mengarahkan Anak, Press Hidayah, Jogjakarta, 2005. Sesuatu. 55)

Cucu yang dituju oleh Syaikh Mustofa al-Adawi adalah cicit menurut bahasa kita. Perkara ini hal ini karena menurut Jihad Muhammad Hajjaj yang bersumber dari Qashashu al-Anbiya, hlm. 222, Nabi Ishaq ‘alaihissalam yang adalah anak untuk Nabi Ibrohim ‘Alaihissalam setelah itu Sarah, menikah dengan Ribka binti Betwaeil. Dari pernikahan dengan Ribka itulah terlahir Esau john Nabi Ya’qub ‘alaihissalam dalam merupakan ayah dari Nabi Yusuf ‘Alaihissalam. (Jihad Muhammad Hajjaj, Umur & Silsilah Para Nabi, Qisthi Push, Jakarta, the year 2010. Hal. 79)

Jadi, andai kita mengecek ada bocah yang tak mirip akan ayah / ibunya, semestinya tidak berburuk sangka lebih lagi menuduh yakni sang putri adalah skor perzinaan. Dikarenakan bisa maka, sang buah hati tidak menyerupai ayah ibunya tetapi serupa dengan paman, kakek, coiffure, nenek, malahan buyutnya. Walau pada ketika yang persis, orang tua juga diharuskan menjaga sendiri dari pergaulan bebas sekuler yang merusak, agar nasabnya benar-benar terfokus.

Allahua’lam drone showaab....

No comments:

Post a Comment