Ketika aku dalam antrian tak sengaja kulemparkan ke selayang pandang, Ku terhenti pada kerudung hitam berbalut kain putih. Tak sengaja tertaut pandang kuliat sekelumit senyum tersungging. Saat itu aku mulai menundukkan pandanganku, dan termangu dalam dia. Teringat akan sekelumit pesan petiklah bunga ditaman.
Kucoba untuk sekali lagi mencoba memastikan apakah benar dia melempar pandang dan melukis senyum padaku. Astaghfirullah ternyata benar, aku menjadi gusar. Sedang aku dalam membatas diri untuk menjaga pandangan. Ketika itu aku mulai menyadarkan hati untuk tenang, Dan mulai ku lukis kata, Ya rob jika itu memang bunga yang kau tunjukkan padaku cukupkan aku dengan pertemuan berikutnya ketika aku sudah dalam kesiapan. Jadikan pertemuan ini hanya sebatas pengenal walau hanya sekelumit saja.
Ku titipkan bunga ini untuk Engkau jaga Ya Rob dan Engkau lindungi dalam keridhoan-Mu sampai ku petik ketika memang telah siap taman hatiku.
No comments:
Post a Comment