Aku tak menyesal dengan tertumpahnya air mata ini, tapi yang ku sesalkan hanyalah perilakumu yang dengan mudahnya melupakan keberadaanku. Kini aku menjadi semakin tersingkir karena tak ada keperdulianmu. Jerami di sawah pun mulai mengering terkena panas mentari, begitu pula air mata ini semakin mengering karenena banyaknya luka yang kau goreskan.
Benih hatiku tak seindah benih padi dimusim tanam, hatiku sudah teramat gersang. Walaupun musim semi mulai berjalan menumbuhkan putik2 dedaunan baru dan menyempurnakah kuncup bunga menjadi buah. Tapi tak seiring dengan gersangnya sungai dalam relung hatiku yang tak mungkin terisi oleh butiran butiran kasih sayang.
Ya.........aku menyadari karena teramat seringnya ku tupahkan air mata ini sehingga mengeringkan sungai sungai dalam diriku. Darahku pun terasa membeku tak ada lagi perasaan indah dalam hidupku. Kemana nak ku tautkan hati, nak kemana pula kan ku basahkan jiwa ini.
Benih hatiku tak seindah benih padi dimusim tanam, hatiku sudah teramat gersang. Walaupun musim semi mulai berjalan menumbuhkan putik2 dedaunan baru dan menyempurnakah kuncup bunga menjadi buah. Tapi tak seiring dengan gersangnya sungai dalam relung hatiku yang tak mungkin terisi oleh butiran butiran kasih sayang.
Ya.........aku menyadari karena teramat seringnya ku tupahkan air mata ini sehingga mengeringkan sungai sungai dalam diriku. Darahku pun terasa membeku tak ada lagi perasaan indah dalam hidupku. Kemana nak ku tautkan hati, nak kemana pula kan ku basahkan jiwa ini.
No comments:
Post a Comment