Foto tubuhnya yang terdampar di sebuah pantai di Bodrum, Turki, memicu gelombang simpati di seluruh dunia.
9Trendingtopic - Kata-kata tragis terakhir dari Aylan Kurdi sebelum tenggelam adalah 'Ayah, jangan mati'.
Aylan, bocah Suriah berusia tiga tahun tewas tenggelam ketika berusaha mencapai Eropa. Foto tubuhnya yang terdampar di sebuah pantai di Bodrum, Turki, memicu gelombang simpati di seluruh dunia.
Foto itu menjadi titik balik tentang perdebatan yang memungkinkan para pencari suaka Suriah bisa tinggal di Eropa.
Abdullah, ayah Aylan, mencoba untuk menyelamatkan anggota keluarganya saat perahu yang ditumpangi terombang-ambing di Laut Aegean.
Namun usaha Abdullah sia-sia. Selain Aylan, Abdullah juga kehilangan Galip, 5 tahun, dan istrinya, Rehan, saat perahu mereka mendapat masalah dan akhirnya terbalik.
Abdullah adalah satu-satunya yang selamat dari musibah yang menimpa keluarganya di Laut Aegean.
"Ketika perahu terbalik dan gelombang terus datang, dua anak laki-laki itu dalam pelukan ayahnya," kata Fatima Kurdi, bibi Aylan yang tinggal di Kanada, sambil menangis dikutip Dream dari laman Daily Mail, Senin 7 September 2015.
"Dia mencoba dengan segala kekuatannya untuk mendorong anak-anaknya agar tetap di atas air dan mereka berteriak, 'Ayah, jangan mati'."
Sesaat kemudian Abdullah baru menyadari bahwa Galip telah meninggal jadi membiarkannya pergi terseret gelombang.
Wanita berusia 44 tahun ini kemudian melanjutkan adiknya Abdullah mencoba untuk menyelamatkan anak keduanya, Aylan. Dia menatap putranya itu dan ada darah keluar dari matanya. Abdullah tahu, Aylan pun sudah meninggal, jadi dia menutup matanya dan membiarkannya pergi.
Abdullah kemudian mencari-cari istrinya yang terlihat mengambang di atas air. Saat itu, lanjut Fatima, Abdullah berkata, "Saya telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan mereka tetapi saya tidak bisa."
Kini jasad Aylan dan kakaknya, Galip, serta ibunya telah dimakamkan di wilayah Kobane, Suriah.
Dunia langsung bereaksi dengan memberikan simpati yang besar terhadap pengungsi Suriah sejak foto tubuh bocah tiga tahun Aylan terdampar di sebuah pantai di Bodrum, Turki beredar pada hari Rabu pekan kemarin.
Fatima mengatakan meski Abdullah tetap ingin tinggal di Kobane namun dia berharap adiknya itu bisa tinggal bersamanya di British Columbia, Kanada.
"Dia tidak ingin datang ke sini setelah kehilangan keluarganya. Dia akan datang ke Eropa untuk masa depannya. Dia tidak peduli sekarang, tapi saya akan berbicara dengannya agar suatu hari ia mungkin berubah pikiran. Aku ingin dia di sini," kata Fatima.
Sumber : dream.co.id
Aylan, bocah Suriah berusia tiga tahun tewas tenggelam ketika berusaha mencapai Eropa. Foto tubuhnya yang terdampar di sebuah pantai di Bodrum, Turki, memicu gelombang simpati di seluruh dunia.
Foto itu menjadi titik balik tentang perdebatan yang memungkinkan para pencari suaka Suriah bisa tinggal di Eropa.
Abdullah, ayah Aylan, mencoba untuk menyelamatkan anggota keluarganya saat perahu yang ditumpangi terombang-ambing di Laut Aegean.
Namun usaha Abdullah sia-sia. Selain Aylan, Abdullah juga kehilangan Galip, 5 tahun, dan istrinya, Rehan, saat perahu mereka mendapat masalah dan akhirnya terbalik.
Abdullah adalah satu-satunya yang selamat dari musibah yang menimpa keluarganya di Laut Aegean.
"Ketika perahu terbalik dan gelombang terus datang, dua anak laki-laki itu dalam pelukan ayahnya," kata Fatima Kurdi, bibi Aylan yang tinggal di Kanada, sambil menangis dikutip Dream dari laman Daily Mail, Senin 7 September 2015.
"Dia mencoba dengan segala kekuatannya untuk mendorong anak-anaknya agar tetap di atas air dan mereka berteriak, 'Ayah, jangan mati'."
Sesaat kemudian Abdullah baru menyadari bahwa Galip telah meninggal jadi membiarkannya pergi terseret gelombang.
Wanita berusia 44 tahun ini kemudian melanjutkan adiknya Abdullah mencoba untuk menyelamatkan anak keduanya, Aylan. Dia menatap putranya itu dan ada darah keluar dari matanya. Abdullah tahu, Aylan pun sudah meninggal, jadi dia menutup matanya dan membiarkannya pergi.
Abdullah kemudian mencari-cari istrinya yang terlihat mengambang di atas air. Saat itu, lanjut Fatima, Abdullah berkata, "Saya telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan mereka tetapi saya tidak bisa."
Kini jasad Aylan dan kakaknya, Galip, serta ibunya telah dimakamkan di wilayah Kobane, Suriah.
Dunia langsung bereaksi dengan memberikan simpati yang besar terhadap pengungsi Suriah sejak foto tubuh bocah tiga tahun Aylan terdampar di sebuah pantai di Bodrum, Turki beredar pada hari Rabu pekan kemarin.
Fatima mengatakan meski Abdullah tetap ingin tinggal di Kobane namun dia berharap adiknya itu bisa tinggal bersamanya di British Columbia, Kanada.
"Dia tidak ingin datang ke sini setelah kehilangan keluarganya. Dia akan datang ke Eropa untuk masa depannya. Dia tidak peduli sekarang, tapi saya akan berbicara dengannya agar suatu hari ia mungkin berubah pikiran. Aku ingin dia di sini," kata Fatima.
Sumber : dream.co.id
No comments:
Post a Comment