9Trendingtopic - Islam sangat fokus dalam hal-hal yang berkenaan dengan kesehatan ibu, anak, dan juga hak-hak ibu dan anak. Sehingga bagi ibu yang menolak menyusui anaknya padahal ia mampu, mendapat ancaman di dunia maupun akhirat yang begitu mengerikan.
“Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat itu menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)”. (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya 7491, Ibnu Khuzaimah 1986, dan Syaikh Muqbil rahimahullah dalam Al-Jami’ush Shahih menyatakan: “Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.” Hadis ini juga dinilai shahih oleh Imam Al-Albani).
Di saat banyaknya wanita yang tidak mau menyusui anaknya karena takut bentuk tubuhnya memburuk, atau kekhawatiran lainnya, Islam justru menyuruh para ibu untuk menyusui anaknya, dan rupanya terkandung hikmah yang sangat besar di balik perintah menyusui ini.
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (Al-Baqarah: 233).
Rupanya, menyusui anak memiliki manfaat mencegah kanker payudara dan juga rahim. Subhanallah!
Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa wanita yang komitmen dengan masa menyusui yang telah ditetapkan Al-Qur’an akan terhindar dari pengaruh hormon estrogen yang berbahaya. Ini mengingat, kanker payudara terjadi disebabkan menumpuknya estrogen pada tubuh, sehingga memicu pembengkakan pada payudara dan pembusukan rahim. Dan menyusui merupakan sebuah proses hormonal yang terjadi salah satunya yaitu menekan kadar hormon estrogen.
Jelas bahwa menyusui bukan hanya baik untuk kesehatan dan kecerdasan bayi tapi juga kesehatan si ibu.
“Menyusui bukan hanya baik untuk bayi tapi juga si ibu,” kata ketua peneliti Dr. Alison M. Stuebe dari Universitas North Carolina, Chapel Hill, Amerika Serikat (AS).
Kesimpulan studi ini diperoleh dari penelitian terhadap 60.075 perawat yang baru melahirkan dan berpartisipasi dalam studi Nurse’s Health Study yang berlangsung antara tahun 1997 dan 2005.
Pada akhir Juni 2005 diketahui ada 608 wanita (sekitar satu persen) yang menderita kanker payudara di usia sekitar 46 tahun. Selain itu para peneliti juga melaporkan, wanita yang keluarga dekatnya menderita kanker payudara, risikonya berkurang hingga 59 persen bila mereka menyusui bayinya.
Berdasarkan penelitian, bila seorang wanita tidak menyusui, jaringan di payudaranya akan kembali seperti pada saat sebelum hamil dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan. Peradangan yang berlangsung sangat progresif diketahui berkaitan dengan kanker payudara.
“Hipotesa kami, wanita yang menyusui atau mengonsumsi obat penekan produksi ASI akan mencegah terjadinya peradangan,” tulis sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Archieves of Internal Medicine (Kompas, 11/08/2009).
Secara general, menyusui sangat berguna bagi kesehatan. Di antaranya, dapat mengurangi perdarahan setelah persalinan, mempercepat pengecilan rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara, serta menjaga ibu agar tetap langsing.
Sebuah laporan penelitian dalam Jurnal Obstetri dan Ginekologi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Center for Research on Health Care, University of Pittsburgh, melaporkan bahwa perempuan yang menyusui lebih dari 12 bulan bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 10 persen.
Penelitian ini melibatkan 140.000 perempuan menopause dengan rata-rata usia 63 tahun. Perempuan tersebut memberikan informasi mengenai pola makan dan sejarah menyusui, data BMI (body mass index/indeks massa tubuh) serta riwayat medis. Selama penelitian partisipan dikirimkan laporan medisnya dan waktu rata-rata penelitian ini adalah 8 tahun.
Semoga informasi ini bermanfaat....
Sumber : ummi-online.com
No comments:
Post a Comment